Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), mengambil langkah strategis untuk mewujudkan asta cita ke-4, yakni “memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan sains teknologi.”

Sebagai implementasinya, Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) melaksanakan pertemuan krusial bertajuk “Kegiatan Penyusunan Panduan CPL Guru Mata Pelajaran Umum”. Agenda utama kegiatan ini adalah membahas pemenuhan capaian pembelajaran untuk kualifikasi sarjana (S1/D4) melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang akan mencakup skema RPL Afirmasi dan RPL Reguler.

Menyoroti pentingnya standar mutu di bidang Pendidikan Bahasa Inggris, Presiden Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI), Dr. Ummi Khaerati Syam, M.Pd. diundang secara resmi oleh Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus. Keterlibatan APSPBI ini sangat vital, mengingat kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 3-5 November 2025, di Hotel Millenium Jakarta ini juga dihadiri oleh berbagai asosiasi profesi lain—seperti Pendidikan Matematika, IPA, Informatika, Bahasa Indonesia, PGSD, PAUD, dan Bimbingan Konseling—serta perwakilan LPTK penyelenggara RPL.

Peran utama APSPBI dalam pertemuan ini, sebagaimana ditekankan dalam agenda diskusi tim penyusun panduan, adalah untuk menyesuaikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang telah dirancang agar selaras dengan mekanisme pengakuan RPL di tingkat LPTK. Harapan Kemendikdasmen, yang sejalan dengan visi APSPBI, terbitnya sebuah panduan komprehensif yang mampu menjadi rujukan baku bagi LPTK penyelenggara untuk melaksanakan program RPL afirmasi dan reguler di seluruh Indonesia, guna memastikan kualitas lulusan sarjana tetap terjaga.

© APSPBI 2025. All Rights Reserved.