Dari Baltimore: Menggali Wawasan Global dan Masa Depan Pendidikan Bahasa Inggris
Oleh: Dr. Ummi Khaerati Syam, M.Pd. (Presiden APSPBI) Baltimore, Maryland, Amerika Serikat – 12 November 2025
Baltimore, AS – Hari kedua pertemuan internasional di Amerika Serikat (AS) pada 12 November 2025 berlangsung dengan penuh warna dan wawasan global. Sebagai Presiden Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI), saya berkesempatan bertemu dan berbaur dengan 12 delegasi dari negara berbeda, mulai dari Meksiko, Hongkong, Israel, Afrika, Ukraina, Brazil, Uzbekistan, Turki, Kongo, Bangladesh, hingga Pakistan.
Suasana hangat terasa sejak awal saat kami saling menyapa dan memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris yang mengalir penuh kehangatan, disambut senyum ramah dari tuan rumah.
Wawasan Awal dan Pesona Kota Pelabuhan
Sesi pembukaan diawali pemaparan penting dari Noora selaku pihak pemberi dana, yang menjelaskan detail mengenai asuransi, pembiayaan harian, serta tips pengelolaan dana selama program.
Dilanjutkan oleh Loren dari World Trade Center Institute (WTCI), yang memperkenalkan Kota Baltimore. Loren menunjukkan keindahan dan lokasi terbaik di Baltimore, sebuah kota yang dikenal super sibuk karena posisinya sebagai area pelabuhan vital. Tak ketinggalan, Siqi Li (Manager Global Engagement) turut memaparkan secara mendalam tentang kehidupan di Baltimore, negara bagian Maryland, yang sangat berkesan.
Setelah sesi materi, kami memanfaatkan waktu untuk berjejaring (networking). Forum mengalir santai, diselingi candaan, saat kami saling bertukar informasi mengenai negara asal masing-masing, mempererat ikatan antar-delegasi.
Diskusi Mendalam tentang AI dan Pendidikan Tinggi di Maryland
Puncak agenda hari ini adalah pertemuan dengan Dr. Sanjay Rai, Sekretaris Komisi Pendidikan Tinggi Negara Maryland. Setelah makan siang, kami berjalan kaki selama 10 menit dari hotel menuju kantor komisi yang berada di lantai 21 sebuah gedung tower.
Kami disambut hangat oleh Tiffany (sekretaris kantor) dan Dr. Sanjay Rai sendiri. Diskusi yang terjadi sangat insightful dan hangat. Dr. Rai memaparkan peran penting Maryland dalam pengembangan teknologi, bahkan mengungkapkan bahwa pengembangan awal Chat GPT bermula dari proyek S1 di universitas Maryland, yang kini menjadi aplikasi populer. Beliau menekankan bahwa AI (Chat GPT) bukan dirancang untuk menyelesaikan masalah, melainkan membantu mencari inspirasi dalam pemecahan masalah.
Dr. Rai, yang merupakan pria kelahiran India dengan akses pendidikan terbatas namun sukses berkarir di AS hingga diangkat oleh Gubernur Maryland, juga menyampaikan pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris.
“Pembelajaran Bahasa Inggris sungguh sangat bermanfaat untuk semua konteks, sebab setiap sisi kehidupan membutuhkan Bahasa sebagai penyajiannya. Oleh karena itu, belajar Bahasa Inggris dengan berbagai perspektif akan menghadirkan ide dan informasi baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan,” ujar Dr. Rai.
Komisi Pendidikan Tinggi Maryland mengawasi sekitar 58 universitas (swasta dan negeri) yang seluruhnya memiliki program global. Diskusi yang penuh makna ini berlangsung hingga pukul 3 sore waktu setempat.
Penutup Hari dengan Inquiry-Based Learning
Setelah kembali ke hotel, sesi wrap-up hari kedua dipandu oleh Meggie dari FHI 360. Materi yang disampaikan berfokus pada Inquiry-Based Learning, sebuah pendekatan yang harus diterapkan selama program. Sesi ini sangat menarik, di mana kami membandingkan perbedaan antara Inkuiri Notebook dan Reflective Journal, sebelum kemudian berdiskusi secara berkelompok dengan peserta lain.
Pertemuan hari ini sungguh memberikan pengalaman berharga dan wawasan baru, khususnya mengenai peran teknologi dan pentingnya Bahasa Inggris dalam konteks global yang terus berkembang.
